Potensi Pemanfaatan Wind Turbin Di Desa Kuta
August 20, 2022

- Jenis-Jenis Turbin Angin (Wind Turbine)
- Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH)
Turbin angin jenis ini memiliki poros utama dengan generator listrik yang berada dipuncak menara dan mengarah
menuju kea rah datangnya angin untuk mendapatkan manfaat energi angin. Dilihat dari jumlah sudu yang dimiliki
oleh turbin aangin jenis ini, maka turbin angin dengan sumbu horizontal dapat dibagai menjadi beberapa bagian,
yaitu sebagai berikut:- Kincir angin satu sudu (single blade)
- Kincir angin dua sudu (double blade)
- Kincir angin tiga sudu (three blade)
- Kincir angin banyak sudu (multi blade)
- Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV)
Merupakan turbin angin yang sumbu rotasi rotornya lurus dengan permukaan tanah. Turbin angin jenis ini
memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah sebagai berikut:- Turbin angin sumbu vertical tetap sama dan tidak harus diubah.
- Jika arah angin berubah, posisi turbin ini tidak harus seperti turbin angin sumbu
- horizontal yang memerlukan mekanisme tambahan untuk mengikuti arah angin.
- Tidak memerlukan struktur Menara yang besar.
- Bentuk tubin angin sederhana.
- Turbin angin sumbu vertical dapat ditaruh dekat dengan permukaan tanah, hingga kemungkinan dapat menaruh
komponen mekanik dan komponen elektronik sebagai pendukung beroperasinya turbin.
Berdasarkan prinsip aerodinamik, turbin dengan sumbu jenis vertical dapat dibagi menjadi dua bagian rotor,
yaitu:- Turbin Angin Darrius
Turbin angin Darrieus bisa disebut dengan turbin eggbeater. Turbin angin ini pertama kali yang menamukan
adalah Georges Darrieus pada tahun 1931. Turbin angin ini merupakan turbin angin yang menggunakan prinsip
aerodinamik dan memanfaatkan gaya lift pada luasan penampang sudu rotornya dapat mengekstrak energi angin.
Turbin ini memiliki torsi rotor yang kecil/rendah tetapi putarannya tinggi dibanding dengan turbin angin
Savonius sehingga lebih diutamakan untuk mendapat hasil energi listrik. Akan tetapi turbin ini sangat
memerlukan bantuan energi awal untuk bisa berputar. Rotor turbin angin Darrieus umumnya mempunyai dua
jenis sudu yaitu dua atau tiga sudut. - Turbin Angin Savonius
Turbin seperti gambar diatas memungkinkan untuk aliran fluida mengalir tegak lurus dibidang sudu bagian
cembung dan bagian cekung, dimana koefisien drag untuk aliran tegak lurus yang bidang cembungnya sebesar
1.2, untuk sisi cekungnya memiliki besar hamper dua kalinya, yaitu 2.1. Karena gaya drag pada bagian
cekung lebih besar, yang berakibat bisa mempengaruhi torsi putaran Savonius. Rotor yang dibawah pengaruh
gaya drag biasanya mempunyai torsi awal yang besar akan tetapi memiliki efisiensi yang lebih kecil
dibandingkan rotor yang bekerja dengan gaya lift. Karena keuntungan ini banyak sekali orang memanfaatkan
sebagai penggerak awal dari turbin poros vertikal tipe lift sama seperti yang dilakukan oleh R.gupta,
R.Das dan K.K. Sharma dalam penelitiannya menggabungkan turbin Savonius-Darius.
- Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH)
- Pemanfaatan Potensi Angin Di Desa Kuta
Pemanfaatan energi angin sebenarnya sudah dilakukan di Desa Kuta, hal tersebut terbukti adanya turbin dengan jenis
sumbu horizontal yang terpasang pada sepanjang pantai Mandalika Kuta. Energi listrik yang dihasilkan dari turbin
angin tersebut digunakan untuk menghidupi lampu taman dan sebagian didistribusikan ke beberapa spot yang
menyediakan stop kontak untuk digunakan para pengunjung. Namun, kondisi dari turbin angin tersebut sudah tidak
berfungsi. Potensi ini harusnya terus dimanfaatkan untuk menunjang fasilitas yang ada di Pantai Kuta Mandalika
terssebut. - Potensi Pemanfaatan Energi Angin Di Desa Kuta
Memanfaatkan potensi angin yang optimal dan berkelanjutan tentunya harus diiringi dengan persiapan yang matang,
misalnya dengan merancang turbin angin yang sesuai dengan kondisi lingkungan (misalnya kecepatan angin dan arah
gerak angin yang berubah-ubah). Adapun kondisi lingkungan Pantai Kuta Mandalika adalah sebagai berikut:Sumber : https://power.larc.nasa.gov/data-access-viewer/
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilakukan rancangan dengan menggunakan perangkat lunak “Qblade” untuk
membuat turbin angin yang dapat memanfaatkan potensi angin yang maksimal pada kondisi lingkungan Pantai Kuta
Mandalika. Adapun rancanngan yang telah dibuat beserta potensi energi yang bisa dihasilkan dari rancangan turbin
angin tersebut adalah sebagai berikut:Turbin angin poros vertikal dengan bentuk rotor-helix telah banyak dikembangkan, dibuat dan diaplikasikan di
hampir semua negara maju. Turbin angin jenis ini juga menawarkan banyak kelebihan dibandingkan dengan jenis turbin
angin yang lainnya. antara lain tidak berpengaruh pada arah angin (dapat beroperasi pada berbagai arah angin),
kebisingan lebih rendah karena tip speed rasio (TSR) lebih kecil dan untuk skala besar penempatan sistem mekanis
dan elektriknya dapat ditempatkan di dasar (ground). VAWT dirancang berdasarkan kriteria desain dan pertimbangan
performa yang diinginkan seperti desain Darrieus dengan bentuk rotor-H, bentuk rotor-V dan bentuk
rotor-Troposkein. Turbin angin tipe Darrieus memanfaatkan gaya aerodinamika untuk berputar. Terdapat periode dalam
pemanfaatan angin oleh setiap bilah selama turbin berputar, hal ini menjadi kekurangan bagi turbin itu sendiri
karena pada satu periode tidak semua bilah menghasilkan gaya aerodinamika yang dapat memutar turbin. Kekurangan
ini disempurnakan oleh A. Gorlov dengan mengembangkan turbin angin dengan bentuk bilah puntir berbasis bentuk
rotor-H dari tipe Darrieus, yang kemudian dipatenkan pada pertengahan tahun 1990 untuk aplikasi hidrodinamika dan
baru diadaptasi untuk aplikasi turbin angin sejak awal tahun 2000. Sehingga dapat dikatakan bahwa turbin angin
jenis helical blade merupakan jenis turbin angin yang paling optimal untuk digunakan. Dari rancangan
tersebut, dapat dilakukan analisis potensi energi listrik yang dapat dihasilkan seperti pada gambar dibawah ini: