Bau Nyale

July 28, 2020

Bau Nyale merupakan sebuah tradisi perburuan cacing laut. Kata “Bau” berasal dari Bahasa Sasak yang berarti menangkap sedangkan kata “Nyale” berarti cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang dibawah permukaan laut. Tradisi ini dilakukan pada sekitar bulan Februari, bertepatan dengan tanggal 20 bulan 10 tahun Sasak. Tradisi ini diawali oleh kisah seorang Putri Raja Tonjang Baru yang sangat cantik yang dipanggil dengan Putri Mandalika. Karena kecantikannya itu para Putra Raja memperebutkan untuk meminangnya. Jika Putri Mandalika menolak pinangan salah satu putra raja akan menimbulkan peperangan. Sang putri mengambil keputusan pada tanggal 20 bulan kesepuluh untuk menceburkan diri ke laut lepas. Dipercaya oleh masyarakat hingga kini bahwa Nyale adalah jelmaan dari Putri Mandalika. Upacara Bau Nyale selalu dirangkaikan dengan berbagai kesenian tradisional seperti Betandak (berbalas pantun), Bejambik (pemberian cendera mata kepada kekasih), serta Belancaran (pesiar dengan perahu), dan tidak ketinggalan pula pementasan drama kolosal Putri Mandalika.

Leave a Reply:

Your email address will not be published. Required fields are marked *