Ambassador Keluarga Sehat: Memahami & Menyebarkan Pesan Positif dalam Membangun Keluarga Sehat Mental & Fisik sejak Dini
August 11, 2023

Pujut, NTB – Pernikahan merupakan salah satu langkah penting dalam kehidupan setiap individu. Namun, di berbagai daerah, termasuk Pujut, angka pernikahan dini masih cukup tinggi. Meskipun pernikahan adalah suatu ikatan yang sakral, realitasnya seringkali menimbulkan beragam masalah dalam keluarga, seperti perceraian dan masalah kesehatan seperti stunting. Situasi ini menggambarkan perlunya suatu pendekatan yang berfokus pada pembentukan keluarga yang sehat secara fisik maupun mental sejak dini.
Sebuah laporan dari [Radar Lombok](https://radarlombok.co.id/kasus-pernikahan-anak-di-ntb-masih-tinggi.html) mengungkapkan bahwa kasus pernikahan anak di wilayah NTB, khususnya Pujut, masih mengkhawatirkan. Angka pernikahan usia dini yang tinggi dapat berdampak negatif pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Masalah-masalah seperti perceraian yang meningkat, risiko kesehatan anak yang lebih tinggi, dan kesempatan pendidikan yang terbatas adalah beberapa dampak serius dari pernikahan dini ini.
Melihat kondisi tersebut, para ahli dan aktivis sosial mengakui bahwa langkah pencegahan lebih baik daripada mengobati. Namun, melarang atau mencegah pernikahan dini bukanlah tugas yang mudah. Oleh karena itu, fokus utama haruslah pada memberikan pengetahuan yang lebih baik kepada generasi muda tentang pentingnya kesehatan dalam keluarga, baik secara fisik maupun mental. Langkah ini diperlukan agar mereka dapat mengambil keputusan yang bijaksana dan membangun keluarga yang kuat di masa depan.
Selama 50 hari program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) klaster Soshum dan Medika mendapatkan kesempatan untuk terlibat langsung dalam masyarakat. Selama waktu itu, mereka mendengarkan kisah-kisah pribadi perempuan yang menikah pada usia sangat muda, bahkan masih berstatus siswa SD atau SMP. Beberapa dari mereka merasa terpaksa menikah dan sayangnya, beberapa pernikahan ini berakhir dengan perceraian yang menyakitkan.
Mengambil inspirasi dari pengalaman KKN ini, para mahasiswa UGM menciptakan suatu inovasi yang berfokus pada pendidikan dan penyuluhan. Mereka memutuskan untuk membentuk tim ambassador yang akan bertindak sebagai agen perubahan dalam menyebarkan pesan-pesan positif tentang kesehatan keluarga. Tim ini terutama akan berfokus pada edukasi seputar kesehatan fisik dan mental, serta pentingnya membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.
Program ambassador ini bertujuan untuk menciptakan suatu efek domino di masyarakat. Dengan melibatkan para santri dan santriwati, tim ambassador berharap bahwa pesan-pesan penting ini dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh sesama remaja. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat menjadi suatu upaya berkelanjutan yang dapat diterapkan di jenjang pendidikan berikutnya.
Membangun keluarga sehat, baik dari segi fisik maupun mental, adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Langkah konkret seperti program ambassador ini merupakan langkah awal yang kuat menuju perubahan sosial yang lebih baik. Dengan memahami dan menyebarkan pesan positif mengenai kesehatan keluarga sejak dini, kita dapat menciptakan generasi mendatang yang lebih kuat, bijaksana, dan mampu membentuk keluarga yang harmonis serta sejahtera.